Hai – hai Riscomrades! Selamat datang kembali di Retro Corner, tempat untuk kalian para gamer yang ingin bernostalgia dengan gim lawas. Di Retro Corner sebelumnya, penulis telah membahas tentang Chrono Trigger, sebuah serial gim RPG terbaik sepanjang masa. Tahukah kalian bahwa beberapa dari tim pembuat Chrono Trigger merupakan tokoh ternama yang membuat gim influencer terbesar di dunia RPG?
Penasaran kan gim apa yang dimaksud oleh penulis? Mari kita sambut gim berikut.
Mendengar kata RPG, terutama subgenre-nya, JRPG atau Japan Role Playing Game, satu nama yang langsung muncul di pikiran kalian pasti adalah Square Enix dengan serial Final Fantasy-nya. Final Fantasy memang sudah menjadi nama besar yang menghasilkan jaminan gim berkualitas untuk para pecinta JRPG selama sekitar 30 tahun. Namun, tidak melulu Final Fantasy yang menjadi segalanya untuk pilihan game RPG terbaik. Ya, sesuai dengan judul artikel ini, pada Retro Corner kali ini penulis akan membahas Dragon Quest.
Dragon Quest pertama dirilis oleh Enix pada tahun 1986 untuk platform NES / Famicom, setahun sebelum Square merilis Final Fantasy. Gim ini diciptakan oleh Yuji Horii dan dengan sentuhan gambar dari Akira Toriyama, seorang mangaka Dragon Ball dan Dr.Slump. Pada saat itu, Dragon Quest adalah pesaing terbesar dari Final Fantasy. Kemudian pada saat itu Square dan Enix merupakan perusahaan yang berbeda. Serial Dragon Quest secara umum lebih laris manis ketimbang Final Fantasy. Sayangnya, itu hanya terjadi di Jepang saja namun tidak untuk diluar Jepang. Berbeda dengan Final Fantasy, serial Dragon Quest lebih lambat sukses untuk pasar internasional. Karena pada saat itu Enix masih kesulitan untuk memasarkan gim mereka didaerah seperti Amerika Serikat dan Eropa.
Hal ini juga bernasib sama untuk kalangan gamer Indonesia. Karena ketimbang mengenal konsol NES dan SNES, gamer di Indonesia cenderung lebih banyak yang kenal PS1 duluan. Saat itu PS1 banyak melimpah berbagai serial Final Fantasy. Serial Dragon Quest yang memasuki platform PS1 secara keseluruhan wilayah hanya Dragon Quest VII dan spin-offnya Torneko no Daiboken 2, yang dinamai Dragon Warrior VII dan Torneko The Last Hope untuk pasar barat.
Awal Dari Penamaan Dragon Warrior
Pada saat Dragon Quest pertama kali diperkenalkan ke Amerika Serikat, gim ini memakai nama Dragon Warrior. Pihak Enix kesulitan untuk memasarkan nama Dragon Quest keluar Jepang demi menghindari konflik trademark terhadap board game terkenal dengan nama yang sama. Board game ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1980 oleh Simulations Publications yang mengalami kebangkrutan dua tahun kemudian. Desain cover gim pada Dragon Warrior juga berbeda dari cover aslinya, demi memenuhi target audiens barat pada waktu itu yang kurang menyukai artstyle kartunis.
Pada tahun 2002 setelah Enix bergabung dengan Square menjadi Square Enix, trademark Dragon Quest diajukan oleh Square Enix ke Amerika Serikat untuk segala keperluan video game. Pada tahun 2004, Dragon Quest VIII: Journey of the Cursed King untuk konsol PS2 akhirnya menjadi serial Dragon Quest pertama yang dirilis ke seluruh dunia oleh Square Enix tanpa memakai judul Dragon Warrior.
Cerita Bertema Medieval yang Ciri Khas
Dragon Quest cenderung memiliki pendekatan cerita yang mempertahankan tema medieval yang sudah dirancang Yuji Horii. Penyusunan alur ceritanya hampir tidak berubah dari seri ke seri. Namun, yang bikin menarik lagi adalah beberapa seri ada yang membentuk universe yang menghubungkan seri satu ke seri yang lain. Berikut ini merupakan trilogi khusus beserta beberapa seri Dragon Quest yang terkait dalam trilogi tersebut.
Trilogi Loto
Cerita dalam trilogi Loto (Erdrick dalam versi translasinya) mencakupi seri Dragon Quest I, Dragon Quest II, dan Dragon Quest III. Diawali oleh seri pertama yang ceritanya sangat sederhana. Setting tempat dari trilogi ini berada didunia Alefgard. Seorang ksatria dari keturunan sang pahlawan legendaris, Loto (yang bisa dinamai sendiri) harus menyelamatkan putri Lora dari cengkraman Dragonlord, yang telah menculiknya dan mengancam perdamaian seluruh dunia.
Kemudian dilanjutkan oleh Dragon Quest II. Cerita ini mengambil waktu 100 tahun setelah insiden akhir dari Dragon Quest I. Tokoh utama pada seri ini merupakan pangeran dari kerajaan Lorasia yang juga merupakan seorang keturunan Loto. Ia berpetualang bersama dengan dua sepupunya yang berada dikerajaan yang berbeda namun satu keturunan, yaitu seorang pangeran dari Cannock dan putri dari Moonbrooke. Mereka bertiga bertugas menghentikan penyihir jahat bernama Hagon, yang berencana untuk menghancurkan semua kerajaan diseluruh Alefgard.
Dragon Quest III secara kronologikal justru merupakan prekuel dari Dragon Quest I. Seri ketiga ini menceritakan seorang pemuda yang merupakan anak pahlawan dari kerajaan Aliahan. Ia harus menghadapi monster jahat bernama Baramos, yang dikendalikan oleh raja iblis bernama Zoma. Setelah mengalahkan Zoma, ia mendapatkan gelar Loto yang namanya sering disebut dalam serial Dragon Quest pertama dan kedua.
Trilogi Zenithia
Trilogi Zenithia merupakan pertama kalinya Dragon Quest memberi penekanan pada porsi cerita. Trilogi ini mencangkupi seri Dragon Quest IV, Dragon Quest V, dan Dragon Quest VI. Untuk trilogi Zenithia ini berbeda dengan trilogi Loto. Ketiga seri ini memang sama – sama menghadirkan lokasi kastil langit yang bernama Zenithia, namun cerita dari ketiga seri ini tidak ada keterkaitan sama sekali. Kecuali pada karakter utamanya yang memiliki darah keturunan Zenithian.
Evolusi Dragon Quest Dari Awal Sampai Sekarang
Dragon Quest I
Dragon Quest I merupakan awal pembuka yang segar baik dari seri Dragon Quest maupun genre JRPG. Gim ini dirilis pertama kali pada tahun 1986 untuk konsol NES / Famicom. Tidak banyak yang bisa dibicarakan jika membandingkan Dragon Quest I dengan serial RPG yang sekarang. Sistem pertarungan berbasiskan giliran ditambah dengan hanya mengendalikan satu karakter tanpa rekan seorangpun. Gameplay disini sangat simpel karena kalian hanya dibekali dengan empat pilihan menu saja, yaitu Fight, Run, Spell, dan Item. Tidak ada fitur – fitur lainnya yang rumit sehingga kalian bisa menguasainya dengan mudah. Namun sayangnya hanya ada satu lokasi untuk melakukan save game progress kalian, sehingga kalian harus capek bolak – balik ke tempat awal lagi.
Dragon Quest II
Dragon Quest II dirilis pertama kali pada tahun 1987 untuk konsol NES / Famicom. Lumayan banyak sekali perubahan dari seri pertama. Sekarang kita membawa tiga orang yang memiliki class tersendiri, lebih banyak tempat yang dapat dijelajahi, dan pertarungan melawan monster lebih dari satu. Mungkin memang standar kalau dibandingkan dengan element pada gameplay RPG sekarang, namun perkembangan gameplay ini sempat membuat Dragon Quest kembali meraih kesuksesan di pasar Jepang.
Dragon Quest III
Dragon Quest III pertama kali rilis pada tahun 1988 untuk konsol NES / Famicom, dan menjadi seri terakhir yang menjadi bagian dari trilogi Loto. Formula gameplay-nya kurang lebih sama dengan seri sebelumnya, tetapi kali ini kita bisa memilih karakter utama laki – laki atau perempuan. Terdapat peningkatan pada bagian visual dimana kini terdapat pergantian waktu siang dan malam seiring perjalanan. Fitur andalan gim ini adalah kita bisa mengganti class milik party kalian (kecuali Hero). Seperti Soldier, Fighter, Wizard, Merchant, Thief, dan lainnya. Untungnya, kalian masih bisa memiliki skill yang kalian kuasai dari class sebelumnya. Dragon Quest III menjadi gim RPG yang banyak digemari di Jepang setelah Final Fantasy X dan Final Fantasy VII. Serta dianggap sebagai RPG terbaik untuk konsol NES.
Dragon Quest IV
Dragon Quest IV menjadi seri terakhir yang dirilis untuk konsol NES pada tahun 1990. Seri Dragon Quest yang satu ini merupakan seri favorit penulis karena penyampaian ceritanya yang sangat menarik. Cerita dari gim ini disusun dalam beberapa chapter yang masing – masing menceritakan seluk beluk tiap karakter. Pada chapter terakhir, semua alur karakter yang terpisah akan menyatu hingga akhirnya kalian memahami inti cerita yang sebenarnya, yaitu menemukan peralatan Zenithia. Sekarang ada menu yang dinamakan Tactics di mana kalian dapat memberikan perintah pada party kalian yang lain (menyerang secara barbar, fokus pada healing, dan lain-lain).
Dragon Quest V
Dragon Quest V memulai debut pertamanya di konsol SNES pada tahun 1992, dan menjadi seri terakhir yang dikembangkan oleh Chunsoft. Kemampuan hardware pada SNES yang lebih tinggi pada konsol pendahulunya membuat seri Dragon Quest ini mengalami perubahan besar dari segi visual. Pada seri ini, sang Hero memiliki kemampuan untuk menjinakan monster sehingga kalian bisa merekut monster sebanyak-banyaknya dalam party kalian sesuai kebutuhan. Hal ini yang menjadi pengaruh terbesar dalam konsep monster tamingย seperti Pokemon, Digimon, bahkan spin-off nya sendiri yakni Dragon Quest Monster. Kreatornya sendiri Yuji Horii, menyatakan seri ini sebagai Dragon Quest favorit dia sendiri, dikarenakan pembawaan ceritanya yang lebih dewasa, dan menceritakan perjalanan dari Hero kecil sampai besar dan berkeluarga. Sayangnya seri kelima ini tidak dirilis di luar Jepang.
Dragon Quest VI
Dragon Quest VI dirilis untuk SNES pertama kali pada tahun 1995. Gim ini merupakan seri terakhir yang dirilis untuk konsol Nintendo, dan seri pertama yang dikembangkan oleh Heartbeat. Dunia dalam gim ini bisa dibilang luas karena kalian akan berpetualang dalam dua dunia, dunia nyata dan dunia mimpi yang tercipta dari mimpi orang – orang. Fitur class pada Dragon Quest III kembali hadir disini dengan sistem yang lebih diperbarui. Dengan menguasai beberapa starter class maka kalian dapat membuka hybrid class yang menggabungkan dua class tertentu, contohnya Gladiator (Warrior + Martial Artist), Armamentalist (Warrior + Mage), dan lainnya. Tentu saja setelah hybrid class kalian kuasai, kalian akan membuka class baru yang dibekali dengan beragam skill dan stats yang lebih kuat.
Dragon Quest VII
Dragon Quest VII menandai kehadiran pertamanya di konsol PlayStation pada tahun 2000, dan satu – satunya seri utama Dragon Quest yang tersedia dikonsol PS1 (jika tidak menghiraukan remake seri keempat). Berbeda dengan keenam seri pendahulunya, cerita Dragon Quest VII dan seterusnya sudah tidak membentuk trilogi apapun, alias berdiri sendiri seperti cerita Final Fantasy tiap serinya. Banyak sekali perubahan terbesar pada segi visual, kini tampilan background 3D membuat dunia Dragon Quest yang luas ini menjadi lebih hidup dan indah dipandang. Gim ini kembali menampilkan sistem class seperti Dragon Quest VI, dengan pembagian 3 tingkatan (Basic, Intermediate, Advance) dan akan ada upgrade class tertentu jika menguasai salah satunya. Kehadiran Dragon Quest VII pada konsol yang laris manis ini membantu meningkatkan penjualan seri ketujuh, hingga menjadi seri Dragon Quest dengan penjualan terbesar sebanyak 3.78 juta kopi. Gim ini juga menjadi serial Dragon Quest terakhir yang dilokalisasi ke luar Jepang dengan nama Dragon Warrior.
Dragon Quest VIII
Dragon Quest VIII dirilis pada tahun 2004 dan menjadi satu – satunya seri utama Dragon Quest yang tersedia dikonsol PS2 (jika tidak menghiraukan remake seri kelima). Kali ini, perilisan pada Dragon Quest sudah dipegang oleh Square Enix, hasil merger antar dua perusahaan Square dan Enix. Berkat bantuan dari Level-5, seri Dragon Quest ini mendapatkan tampilan grafis 3D cell shading yang penuh warna dan memanjakan mata. Gameplay pada gim ini juga mengalami perubahan teknis yang lumayan besar, namun tidak lepas dari ciri khas gameplay tradisionalnya. Saat memasuki pertarungan, kalian bisa menaikan tensi karakter kalian hingga menjadi lebih brutal. Saat karakter kalian level up,ย kalian akan mendapatkan point untuk meningkatkan ability karakter, yang akan mempengaruhi equipment mereka. Terdapat fitur Alchemy Pot untuk meracik ramuan dan menghasilkan item baru. Fitur monster taming kembali hadir pada seri ini, namun tidak seintensif Dragon Quest V karena monster tidak bisa di-leveling.
Dragon Quest IX
Dragon Quest IX dirilis pada tahun 2009 untuk konsol NDS, dan merupakan seri Dragon Quest kedua yang dikembangkan oleh Level-5. Dragon Quest IX adalah seri Dragon Quest pertama yang tidak memakai random ecounter (jika tidak menghiraukan spin-off nya, Dragon Quest Monster Joker). Karena keterbatasan kapasitas media penyimpanan cartridge NDS, maka hanya Hero dan beberapa karakter penting dalam story yang memakai grafis 3D. Dalam gim ini, kalian bebas berkreasi terhadap kustomisasi karakter kalian dari Hero hingga party yang lain. Kustomisasi karakter disini berupa pemilihan gender, gaya rambut, warna kulit, hingga class karakter. Terdapat fitur multiplayer sampai empat pemain jika terhubung dalam jaringan wifi. Tentu saja beberapa fitur Dragon Quest VIII seperti alokasi ability, Alchemy Pot, dan tension kembali disini. Pada saat pertarungan, jika keempat party kalian dapat giliran menyerang secara beruntun membentuk 4-hit combo, maka kalian akan mendapatkan bonus EXP.
Dragon Quest X
Dragon Quest X dirilis pada tahun 2012 untuk konsol Wii, yang kemudian mendapatkan port untuk PC, Wii U, 3DS, PS4, dan Switch. Kehadiran fitur cooperative di Dragon Quest IX membuat seri kesepuluh ini memasuki genre MMORPG. Kini tidak hanya memilih class, kalian juga bisa memilih tribe dari Hero kalian, tribe yang tersedia ada Human, Ogre, Puklipo, Weddie, Elf, Dwarf, dan Dragon. Karena gim ini bergenre MMORPG, maka pertarungan dilaksanakan langsung on the spot dan memakai Active Time Battle. Square Enix juga selalu memberikan update penambahan konten dalam segi class, tribe, equipment, event, dan lainnya seiring waktu.
Dragon Quest XI
Dragon Quest XIย ini merupakan salah satu JRPG terbaru yang lagi populer untuk saat ini. Dirilis pada tahun 2017 untuk konsol PS4, PC, dan 3DS, yang nanti akan mendapat versi upgrade di Switch pada tahun ini. Seri ini merupakan Dragon Quest pertama yang memakai Unreal Engine demi tampilan realistik yang segar untuk gim generasi sekarang. Kalian bisa melakukan camping untuk beristirahat ditengah perjalanan. Gameplay pada seri ini mengambil sebagian element gameplay pada Dragon Quest X. Kali ini, untuk mendapatkan skill baru kalian memilihnya sendiri melalui skill panel. Pemilihan skill panel ini memakai point yang sama seperti point untuk alokasi ability pada seri kedelapan. Kalian juga bisa melakukan crafting untuk mendapatkan senjata dan equipment terkuat.
Untuk versi 3DS, tentu saja berbeda dengan PS4 dan PC. Grafis pada versi 3DS memakai model 3D yang sama seperti Dragon Quest IX dan Dragon Quest VII remake. Hanya beberapa fitur dari versi PS4 / PC yang hadir dalam versi 3DS, namun disini kalian bisa melakukan transisi dari mode gameplay 3D dan gameplay 2D ala 16-bit. Fitur ini akan hadir dalam Dragon Quest XI S yang akan dirilis untuk Switch pada tahun ini.
Itulah beberapa info menarik seputar dari Retro Corner hari ini. Adakah teman-teman Riscomrades sekalian yang merasa ada pembahasan yang kurang? Atau punya masukan, saran, dan ide untuk bahasan Retro Corner berikutnya? Kalian bisa menyampaikan pendapat kalian pada kolom komentar dibawah ini ya!
Sampai ketemu di Retro Corner berikutnya!
Tulisan ini adalah opini pribadi dari penulis, tidak mencerminkan pandangan umum Risa Media. Penulisan oleh Ivan Mahendrawan.