Masih segar di ingatan ketika salah satu Vtuber kawakan agensi Hololive, Uruha Rushia harus angkat kaki dari agensi yang membesarkan namanya itu karena sebuah kesalahan kecil yang membuatnya tersandung begitu parah yaitu, Notifikasi dari Mafu-mafu yang memanggilnya dengan sebutan dekat saat streaming tengah berlangsung.
Seolah memberikan minyak pada api, fans dari masing-masing idol itu langsung memberikan prasangka, ditambah dengan beberapa bukti yang seolah menguatkan, bahwa Mafumafu dan Rushia menjalin hubungan kekasih. Meski akhirnya, alasan Rushia hengkang diketahui karena pelanggaran kontrak kerja dengan membeberkan rahasia perusahaan pada pihak ketiga.
Terlepas dari itu semua, bercermin pada drama Rushia dan bagaimana reaksi fans mengetahui idola mereka memiliki hubungan dengan individu lain, merupakan hal lumrah yang selalu memicu amarah dan kekesalan dari fans. Mereka seolah dikhianati rasa cintanya oleh sang idola padahal, bertemu saja tidak pernah, bagaimana bisa merasa dikhianati?
Idol itu juga manusia. Punya rasa, Punya Hati. Mereka juga ingin kasih sayang yang asli.
Bekerja sebagai Idol bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, menjadi simbol suci yang tak boleh dinodai dan harus dipuja layaknya Dewi. Di sisi lainnya, menjadi sangat rentan terhadap apapun dan menjadi sebuah hukuman jika simbol itu dinodai.
“Idol adalah Idol. Mereka adalah makhluk yang bersinar dengan sihir bernama kebohongan”
- Ai Hoshino, Oshi no Ko
Ai Hoshino: Kebohongan di balik Sinar Bintang yang Terang Itu
Seperti yang dikutip di atas, Kebohongan dan sisi kelam dunia hiburan adalah tajuk utama dari manga besutan duo mangaka, Aka Akasaka (Kaguya sama) dan Mengo Yokoyari (Kuzu no Honkai) ini.
Dunia hiburan adalah dunia pelik manalagi, penuh intrik di dalamnya. Segala cara itu halal asal bisa disegani banyak orang. Kebohongan ini ialah kunci untuk membuka agar bisa menarik hati semua orang dan, tidak boleh ada seorang pun yang tahu tentang kebenaran tersebut. Semua demi bersinar di puncak kasta tertinggi seperti bintang di langit. Seperti Ai Hoshino.
Ai Hoshino boleh dianggap sebagai ‘motor’ penggerak manga ini. Dirinya diceritakan sebagai seorang idol dan center dari girlband bernama B-Komachi. Grup yang datang dari agensi kecil dan tak punya nama besar di dunia hiburan namun berkarier cemerlang, seperti bintang, berkat Ai. Popularitas itu tidak lepas dari peran Ai, yang boleh dibilang, seperti sosok bintang sungguhan yang jatuh dari khayangan dan memberikan cinta kepada fans sesuai yang mereka inginkan. Tapi itu semua hanya kebohongan belaka yang menurutnya adalah bentuk cintanya kepada fans. Tak kurang, tak lebih. Sebuah pernyataan tersirat untuk cinta tak perlu memiliki.
Ketika ketahuan hamil dan memilihi antara melahirkan atau menggugurkan kandungannya, dia memilih melahirkan dan takkan memberitakan hal itu karena kejadiannya yang di luar nikah dapat menyebabkan citra buruk. Kebohongan itu dilakukan agar bisa terus bersinar sebagai seorang bintang yang dicintai banyak orang. Cinta seorang Idol dan Cinta seorang Ibu. Ai menginginkan keduanya.
Tapi sepandai-pandainya tupai melompat, pada akhirnya akan jatuh juga. Kebohongan itu diketahui oleh seorang fans fanatiknya yang lalu merenggut nyawa Ai.
Kematian ini membawa duka bagi banyak pihak termasuk kedua anaknya, apalagi putranya, Aquamarine Hoshino yang menyaksikan saat terakhir sang ibu. Aqua sendiri adalah reinkarnasi dari dokter sekaligus fans berat Ai, menumbuhkan rasa dendam untuk menemukan ayah kandungnya yang pasti adalah dalang dari nasib malang ini. Petunjuk hanya pada fakta bahwa, pria itu pasti seorang pelaku industri. Dengan berbekal hal itu, Pengejaran terhadap ayahnya di dunia hiburan yang penuh intrik dan tipu daya, dimulai.
Ganjaran dari Pengkhianatan yang Tak Pernah Terjadi
Wafatnya Ai seolah menjadi cerminan kita terhadap kasus di dunia nyata. Tak sedikit idol yang harus berurusan dengan teror Death Threat dalam hidup mereka dan berujung pada kematian karena tak mampu menahan tekanan yang diberikan. Semua hanya karena kecemburuan buta dari pengkhianatan cinta. Tapi, apakah memang itu kenyataannya? Ketika idol ketahuan menjalin hubungan, fans seolah merasakan sakitnya ditusuk dari belakang padahal, mereka hanya berharap terlalu tinggi terhadap cinta itu. Tak ada yang nyata di dunia hiburan. Semua itu semu tapi, ganjaran dari kebohongan malah nyata adanya.
Pada salah satu chapter Oshi no Ko, ada beberapa fans yang memposting opininya terhadap kematian Ai yang dikaitkan dengan kemungkinan sosok lelaki yang memacarinya dan bagaimana tanggapan mereka?
"Kalau memang begitu, ya tidak bisa dihindari."
Sontak saja, anak kedua Ai, Ruby Hoshino tak terima pada opini publik yang seolah mewajari kematian ibunya karena memacari lelaki padahal, fansnya sendiri lebih tamak kalau urusan cinta yang tidak nyata itu. Bagaimana bisa mereka menghakimi perasaan orang lain di saat mereka juga menginginkan semuanya untuk mereka sendiri? Teringat kembali juga terhadap kasus fans wanita Mafumafu yang menangis dan sangat tersakiti dengan fakta bahwa idolnya sudah punya kekasih.
Kasus Ai dan Mafumafu-Rushia mungkin adalah salah satu kasus yang melibatkan perasaan cinta, terlepas dari benar atau tidaknya Mafumafu berpacaran dengan Rushia. Peristiwa ini mencerminkan bahwa fans menetapkan diri sendiri sebagai dewa bagi Idolnya dan semuanya harus terpenuhi termasuk perasaan. Idol tidak boleh merasakan kasih tulus yang sebenarnya atau ganjaran 'langit' akan turun menimpanya.
Dunia Hiburan, Aslinya Tak Menghiburkan
Pada akhirnya, semua memang bohong belaka di balik dunia hiburan. Idolamu tidak benar-benar cinta padamu, itu hanya gimmick belaka untuk menaikkan profit karena tanpa profit, mereka bisa langsung tersapu keluar dari dunia hiburan. Buktinya, B-Komachi tak mampu mempertahankan popularitas seperti saat Ai masih ada dan memutuskan bubar.
Memang pahit tapi, itulah kenyataannya. Tak hanya idol, Aktris, Aktor dan para pelaku industri hiburan lainnya seolah menjadi sapi perah untuk memuaskan nafsu massa yang haus akan hiburan. Kadang mereka ingin rehat sejenak dari kepalsuan itu dan merasakan angin segar seperti manusia biasa tapi, business is business. Jika tak ada bisnis, roda kehidupan takkan bergerak. Itulah sisi kelam dunia hiburan yang berusaha ditunjukkan Oshi no Ko.
Bagaimana Aka Akasaka menceritakan kisahnya dengan realitas dunia hiburan itu seperti apa, sangat menarik perhatian. Oshi no Ko mirip seperti Act-Age tapi mencakup seluruh sisi dunia hiburan. Kisah drama yang berusaha memberitahukan bahwa di balik sosok idola, ada manusia juga yang punya perasaan sesungguhnya.