Bulan ini, meskipun kedinginan meliputi Jawa dan hujan deras muncul di mana-mana, seharusnya adalah puncak musim kemarau di Indonesia. Meskipun bukan padanan yang tepat, saya melihatnya mirip seperti musim panas di bagian dunia yang memiliki empat musim, hanya saja, di sini cuacanya lebih khas dengan iklim tropis.
Tetapi, beruntung bagi kalian yang lebih memilih santai selonjoran dan tetap berada di rumah di musim ini. Sedikit angin dan hawa sejuk akan terasa lebih enak untuk dinikmati sendiri atau bersama keluarga. Kalau terpaksa keluar? Tidak apa, itu wajar kok selama kalian selalu menaati protokol kesehatan setempat.
Agar tidak merasa bosan saat bersantai di rumah atau dalam perjalanan, saya dan kru Risa Media akan memberikan beberapa saran lagu citypop bernuansakan musim panas yang mungkin sesuai untuk kalian nikmati.
Peringatan: tetap taati peraturan lalu lintas saat mendengarkan lagu sambil mengemudi. Saya tidak menyarankan anda untuk mengendarai motor/sepeda sebari mendengarkan lagu.
Kunio Muramatsu - Jealousy
Pertama-tama: 'Jealousy' milik Kunio Muramatsu. Suasana soul city pop cukup terasa di dalam lagu ini. Garapan Kuno mengesankan gubahan city pop yang lebih lembut dan dengan tema musim panas, dibandingkan dengan musik aslinya yang digarap EPO dengan judul 無言のジェラシー (Mugon no Jealousy; terj. Cemburu tanpa Sepatah Kata) yang terdengar funky fusion dan lebih "berisi".
Saking cerahnya nada yang digunakan, kalian takkan terasa jika lagu ini sebenarnya lebih mencerminkan kecemburuan ketika seseorang yang kalian suka direbut oleh yang lain.
Seketika juga, ini jadi lagu pilihan saya yang pertama ada di daftar ini. Mungkin kalian bisa coba keduanya jika ingin membandingkan dan memilih karena keduanya sama-sama oke untuk didengarkan.
Tatsuro Yamashita - Magic Ways & Love Talkin'
Sedangkan rekan saya, Giovanni Yano sebagai Ketua Divisi Jawa Timur memilih Magic Ways oleh Tatsuro Yamashita. Lagu ini juga menjadi salah satu pelopor genre city pop itu sendiri. Meskipun liriknya mungkin tidak mencerminkan gaung city pop Jepang—salah satunya karena lirik lagu ini dinyanyikan oleh Alan O'Day—tetapi sentuhan wave era city pop dari setiap nada yang dilantunkan masih melekat erat, menyatu dengan pembawaan lirik yang lebih cerah.
Kombinasi nada cerah lagu ini dan film "Big Wave" mampu membawa saya menikmati musim kemarau panas selama dua bulan mendengarkannya. Pejamkan mata dan bayangkan deburan ombak dalam pikiran kalian sambil mendengarkan lagu ini. Semakin terasa gelombangnya, 'kan?
Kemudian, pilihan berikutnya dari Kontributor Divisi Jawa Timur Karsa A. Septiansyah jatuh ke penyanyi yang sama, kali ini berjudul Love Talkin'. Tatsuro Yamashita berhasil menerapkan nuansa city pop cerahnya di lagu sebelumnya, dan resep yang sama berhasil di lagu ini.
Nada lagunya berkesan "wavy", serupa dengan sebelumnya. Tak hanya itu, perpaduan lirik dan pembawaan yang sama cerahnya menjadikan lagu ini tidak kalah menariknya.
Ekspresi diatas terkesan membosankan, tapi sejujurnya saya tidak melihat pembawaan yang monoton disini. Lirik bertemakan kasmaran cinta yang bernada menggoda—dan memang merupakan tema pada saat itu—melengkapi lagu ini dan memberikan suasana musim panas yang terasa ceria.
Anri - Remember Summer Days
"Oke nak, saran musik ceria yang bagus. Sekarang kembali bersendu menikmati musim panas."
Setelah sebelumnya musik sendu yang digubah ulang jadi ceria, kali ini kita benar-benar kembali overthinking bersantai sambil menikmati akhir hari di musim panas.
Iya, siapa lagi kalau bukan Anri. Kalian tentu sudah pernah mendengarkan lagu ini dalam berbagai versi. Entah itu bertemakan remix Showa Groove dari Night Tempo atau versi bootleg dari Macross 82-99.
Apakah musiknya sengaja dibuat demikian demi menutupi makna lirik bahwa sesungguhnya tema yang diusung adalah putus cinta? Saya pun tidak tahu. Pilihan lagu dari Editor Rahmat Maulana dan Kontributor Abdullah Alfatah ini lumayan mengena dalam benak saya.
Terlepas dari liriknya yang memang merindukan kehangatan seseorang yang spesial (seperti layaknya musim panas yang menenangkan), lagu ini juga benar-benar cocok untuk pelepas lelah untuk kalian yang baru saja menutup hari di musim panas karena permainan instrumennya yang unik dan lebih menenangkan.
Makoto Matsushita - First Light
Sebagai penutup hari, mari kita dengarkan lagu dari Makoto Matsushita yang satu ini. Subgenre fusion funk dan groove dalam lagu ini cukup menarik untuk didengarkan. Kompleksitas instrumen musik dan deep voice Makoto Matsushita menjadikannya unik dan berbeda dibanding lagu yang biasanya saya dengar.
Secara lirik sebetulnya lagu ini lebih cocok untuk dihadirkan saat pagi hari. Tapi terkadang mendengarkannya sambil menikmati senja sore dengan langit cerah sedikit berawan kemerahan juga tidak ada jeleknya.
Menyambut malam yang sama bergairahnya atau beristirahat dengan berpengharapan kamu akan menjelajah kehidupan yang sama kompleksnya lebih baik di esok hari. Keduanya juga bagus kok.
Masih banyak pilihan lagu lain dari genre citypop ini, yang mungkin juga tak kalah bagusnya. Kalau kalian ada lagu favorit dengan tema summer vibes kali ini, berbagilah di kolom komentar agar yang lain bisa ikut mendengarkan dan menikmati!
To September and Onwards!