Benar sekali, kamu tidak salah membaca ini di Risa Media. Pasalnya, dalam artikel ini, kami akan membahas sebuah brand pakaian dalam besar dan klub sepakbola yang sama-sama berasal dari Jepang. Selama masih dalam dunia jejepangan, artikel ini masih layak masuk Risa Media!
Kyoto Sanga Football Club (Kyoto Sanga F.C). Tidak, Klub ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan orang Jawa, meskipun ada kata "sanga", yang bisa berarti angka 9 dalam bahasa Jawa. Tidak juga ada hubungan dengan Prefektur Kyoto yang mempunyai hubungan sister city dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Arti kalimat "sanga" dalam nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti grup atau kelompok. Nama ini diambil berdasarkan hubungan Kyoto yang mempunyai banyak sekali kuil, tempat ibadah agama Buddha.
Didirikan pada tahun 1922, klub ini menyandang predikat klub paling sepuh yang berkompetisi di kompetisi sepakbola Jepang, J-League. Mantan pemain Manchester United dan tim nasional sepakbola Korea Selatan, Park Ji-Sung, mengawali karir sepakbolanya disini. Saat ini, Kyoto Sanga F.C Berkompetisi di kasta kedua J-League, J2 League. Ia menempati klasemen akhir peringkat 8 dan gagal meraih playoff promosi ke J1 League.
Kembali pada topik utama, Kyoto Sanga F.C mempunyai sejarah unik berhubungan dengan baju zirah mereka saat berlaga di lapangan. Ia pernah berkerja sama dengan perusahaan besar yang memproduksi pakaian dalam premium, terutama pakaian dalam wanita, Wacoal. Nama yang tentu tak asing lagi bagi kaum hawa (dan mungkin juga kaum adam).
Bila ditelisik lebih dalam, ternyata Wacoal sudah lama bekerja sama dengan klub ini. Wacoal memulai dengan menjadi sponsor selama 10 tahun, dimulai pada 1996 hingga 2006. Pada tahun 2007 hingga 2012, Wacoal mulai memproduksi jersey klub kebanggaan masyarakat Kyoto ini menggunakan nama anak perusahaannya yaitu CW-X, sebelum memproduksinya menggunakan nama mereka sendiri hingga tahun 2018.
Saat ini, Wacoal melepas kerja sama untuk memproduksi jersey, hanya menjadi sponsor saja. Kyoto Sanga F.C mulai musim 2019 akhirnya menggunakan jersey buatan Puma.
Kerjasama ini sebenarnya wajar-wajar saja, mengingat Wacoal dan Kyoto Sanga F.C sama-sama berasal dari Kyoto. Kerjasama ini sangat wajar di dunia sepakbola. Lihat saja Persipura Jayapura yang mempunyai sponsor P.T Freeport Indonesia, nama yang tentu juga tak asing bagi kalian.
Saya sendiri menyayangkan berakhirnya kerjasama ini, karena jersey yang diproduksi bagus-bagus dan unik, terutama karena ada logo Wacoal-nya. Bila dijadikan oleh-oleh dari Kyoto, jersey ini mampu membuat orang-orang heran kenapa ada logo pakaian dalam di jersey yang dikenakan. Kapan lagi pakaian berlogo produsen pakaian dalam bisa dipakai di luar?