Lima bulan lalu, penulis sempat membahas tentang salah satu FTV Indosiar yang menceritakan suami yang kecanduan dengan game. Kali ini, setelah menerima banyak permintaan dari penggemar, penulis akan membahas "balasannya". Judulnya: Bagaimana Menyadarkan Istriku yang Terlalu Terobsesi
K-Pop", bagian dari serial FTV Kisah Nyata yang tayang di Indosiar.
Bicara soal K-Pop, tentu kita sudah tahu betapa militan penggemarnya di ranah maya. Mereka tak terima penggemar K-Pop diframing sebagai orang yang fanatik dan lupa akan kewajibannya. Sedangkan, sebagian orang lain menertawakan atribut K-Pop yang dipajang dalam acara ini, mulai dari poster yang hanya "foto dari internet yang dicetak" hingga dialog bahasan K-Pop yang terdengar datang dari orang yang tidak pernah mendengarkan K-Pop.
Yang menjadi catatan penulis, ada beberapa gamers dan wibu yang senang dengan keberadaan sinetron ini. Mereka sependapat dengan narasi yang ada, bahwa K-Pop adalah hobi yang buang-buang uang dan membuat kecanduan. Tidak hanya itu, mereka juga menertawakan penggemar K-Pop yang terpicu, membandingkannya dengan para gamers yang santai saja dan tertawa saat hobinya dihina. Mereka lupa bahwa mereka juga sama saja.
Framing: Menggemari K-Pop, Melupakan Segalanya
"Kisah nyata" ini berawal dari sang istri, Karin, yang ingin mengejar idolanya yang hendak berangkat dari tanah air. Sang suami, Dion, sampai melalaikan pekerjaannya untuk mengantar sang istri, hingga akhirnya mereka kecelakaan dan Dion dipecat dari pekerjaannya. Istrinya tak peduli, ia tetap asyik menonton MV boyband favoritnya.
Dion lelah dengan semua ini. Ia tak ingin melarang hobi sang istri, tetapi di saat yang sama juga lelah dengan segala kefanatikannya. Menurutnya, Karin telah melalaikan kewajibannya sebagai istri, seperti membereskan rumah, memasak makanan untuk keluarga, hingga mempunyai anak. Mungkin Anda punya opini yang berbeda soal peran gender, tetapi melihat dari konteks yang ada, tindakan sang istri yang tak acuh tentu juga tak dapat dibenarkan.
Dari sudut pandang sang istri, ia menganggap Dion sebagai suami yang suka mengatur dan tak senang dengan hobinya. Terlebih Dion sekarang hanya bekerja sebagai tukang ojek, Karin tak yakin ia dapat memenuhi semua keinginannya. Oleh karena itu, Karin mulai melirik laki-laki lain. Di sinilah poin utama cerita mulai berbelok.
25% K-Pop, 75% Selingkuh
Perkenalkan, Ardhi. Ia adalah seorang pebisnis yang kaya raya. Gaya rambutnya seperti anggota boyband K-Pop, meskipun sebenarnya tidak juga, sesuatu yang membuat Karin terpana. Ia punya rumah mewah, kartu kredit, dan mobil. Ia juga "paham betul" soal K-Pop, sama seperti Karin.
Seketika, Karin mulai mendekati Ardhi. Ardhi memberikan banyak hal yang tak bisa Dion beri, mulai dari layanan Internet, laptop, hingga apartemen. Awalnya, Karin masih merahasiakan statusnya yang masih beristri. Seperti halnya perselingkuhan pada umumnya, rahasia itu akan terbongkar juga.
Ardhi, meskipun ia selalu mendekati banyak wanita, ingin hubungan yang lurus-lurus saja. Ia juga tak ingin berurusan dengan Dion, sang suami yang tak mau melepaskan Karin. Karin dihadapkan pada dua pilihan: Dion atau Ardhi. Sebuah pilihan yang terlihat mudah untuk Karin, tetapi terhalang oleh banyak sebab. Mulai dari kehamilannya (yang akhirnya keguguran) hingga Dion yang masih terus mengejarnya.
Begitulah sisa dari cerita di episode ini. Drama perselingkuhan yang hampir tak ada hubungannya dengan K-Pop. Atribut K-Pop yang ada dalam cerita ini juga digambarkan ala kadarnya. Mulai dari poster yang dicetak dari Internet, "album boyband" yang terlihat seperti DVD bajakan, hingga Karin yang disebut "mirip Lisa BLACKPINK" oleh Ardhi.
Seperti halnya episode tentang gamers, K-Pop di sini hanya menjadi plot device saja agar acaranya viral, apapun tanggapannya nanti.
Dion: Lelaki Setia atau Simp?
Bukan sinetron Indosiar namanya kalau tidak ada protagonis yang pasrah. Dion, sang suami yang tersakiti, juga tak luput dari trope ini. Namun, ada beberapa hal yang ia lakukan sudah kelewat batas dan dapat dikatakan sebagai simp.
Kesampingkan terlebih dahulu soal simp Vtuber dan karakter dua dimensi lainnya. Kita kembali ke defini awal simp. Menurut Urban Dictionary, simp adalah "Lelaki yang berusaha terlalu keras untuk wanita yang tak akan ia dapat."
Sekilas, Dion tak dapat dikategorikan sebagai simp, mengingat stasusnya dengan Karin sebagai suami istri. Ia melakukan segala hal agar istrinya bahagia, mulai dari membelikan makanan kesukannya hingga bekerja keras mencari nafkah, meskipun itu melemahkan raganya. Namun, tindakan Dion selanjutnya inilah yang membuatnya lebih dari sekadar setia.
Masih ingat ketika Dion mengingatkan istrinya agar tak terlalu terobsesi dengan K-Pop? Seiring berjalannya cerita, ketegasan itu mulai melunak. Ia sudah tahu bahwa sang istri selingkuh, dan ia tetap ingin mempertahankan keutuhan keluarga, apapun caranya.
Sekarang, Dion tidak marah-marah lagi ketika sang istri bermalas-malasan di rumah dan menikmati hobinya. Ia juga berjanji akan membeli apapun yang diinginkan sang istri. Ia bekerja keras agar sang istri bisa jalan-jalan ke Korea. Ia juga membelikan makanan Korea untuknya, ketika sang istri sudah jelas akan berkemas dan pergi meninggalkannya. Sebuah tindakan yang sudah dapat disebut simp.
Akhir Cerita?
Ardhi sudah tak tertarik lagi dengan Karin. Menurutnya, Karin terlihat masih dekat dengan Dion, dan Karin hanya ingin memanfaatkan Ardhi untuk diambil uangnya. Ia kemudian mendekati wanita lain dan mengusir Karin dari rumahnya. Mau kembali dengan Dion, rasanya berat karena malu. Ia lantas bekerja di kafe untuk memenuhi kebutuhan hariannya, hanya untuk dipecat kemudian karena Karin selama ini tak terbiasa bekerja.
Dion – yang sampai saat ini masih mencintainya – pun akhirnya bertemu kembali dengan Karin. Kini, Karin telah berubah. Ia tetap menyukai K-Pop, hanya saja sudah tak sefanatik dulu. Ia sedang menyapu rumah ketika Dion pulang kerja membawa makanan kesukaannya. Liburan ke Korea? Lupakan saja. Karena sekarang Karin sudah hamil lagi.
Sayangnya, pesan moral dari episode ini tak sebanyak episode gamer kemarin. Jangan terlalu terobsesi dengan suatu hal sampai lupa akan tanggung jawab kita – itu saja. Sisanya? Khas sinetron pada umumnya. Perselingkuhan, istri kedua, dan sebangsanya. K-Pop lagi-lagi hanya menjadi bumbu pemanis agar milenial kembali menonton TV.