KRL Commuter Line, bersama dengan Transjakarta, MRT dan LRT yang baru saja diuji coba, telah menjadi urat nadi transportasi warga Jakarta. Anda dapat memulai perjalanan Anda sesaat setelah menginjakkan kaki di Stasiun Senen, lalu bersenang ria di Ennichisai Blok M, atau mencoba kafe ala Jepang di Cipete. Harganya yang terjangkau membuat transportasi ini menjadi pilihan warga Jakarta. Tahukah kamu, bahwa kereta-kereta commuter line ini ternyata bisa “berbicara” bahasa Jepang?
Kejadian langka ini disorot oleh warganet Zen Maichiru, saat perjalanannya di KRL Commuter Line. Saat kereta akan tiba di Stasiun Mangga Besar, ia mendengar suara pengumuman kereta commuter line yang berbicara bahasa Jepang. Berikut ini adalah terjemahan dari announcer tersebut (Sumber: Irfan Muhammad):
“Kereta ini hanya berhenti di Stasiun Otemachi, Kasumigaseki, Omote-sandō, Yoyogi-Uehara. Stasiun selanjutnya, Kita Senju, Kita Senju.”
Setelah kalimat ini, sekejap bug tersebut berhenti dan mengumumkan kereta telah tiba di stasiun Mangga Besar. Meskipun hanya berlangsung 8 detik, bug ini merupakan kejadian langka, menjadi sorotan para wibu yang paham artinya.
Hingga saat ini, pos tersebut telah dibagikan lebih dari 600 kali, mengundang decak kagum warganet yang menontonnya. Seorang warganet bernama Reen menganjurkan penumpang untuk memejamkan mata saat bug ini dikumandangkan, serasa naik kereta di Tokyo. Sebagian lagi khawatir video ini dapat disalahgunakan menjadi fitnah “anti asing”. Sebagian lagi mengagungkan kejadian langka ini sebagai momen yang patut diabadikan.
Sisa-Sisa Kereta Jepang di Commuter Line
Tentu Anda bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi. Singkatnya, kereta commuter line memanglah buatan Jepang, dan dulunya pernah dipakai di Jepang.
Kereta yang dipakai di KRL Commuter Line adalah kereta jenis Tokyo Metro 6000. Kereta jenis ini pertama beroperasi pada tahun 1971, melayani Tokyo Metro Chiyoda Line, juga Odakyu Odawara Line dan Joban Line. Semua stasiun yang disebutkan di atas berada di Chiyoda Line ini. Kereta jenis ini diproduksi hingga tahun 1990, dengan jumlah total 36 set kereta (353 gerbong).
Pada tahun 2018, kereta jenis ini berhenti beroperasi di Jepang. 25 dari 36 set kereta tersebut diekspor ke Indonesia, untuk kemudian digunakan di rangkaian KRL Commuter Line di Jabodetabek. Sistem komputer yang terdapat pada kereta tersebut harus diatur ulang, menyesuaikan dengan jalur-jalur yang ada di KRL Commuter Line. Pepatah mengatakan, tidak ada ciptaan manusia yang sempurna, termasuk kereta ini. Sisa-sisa perangkat lunak dari Tokyo Metro Chiyoda Line rupanya masih belum terhapus dengan sempurna, sehingga Anda dapat mendengarkan sang announcer berbicara bahasa Jepang dengan fasihnya.
Terlepas dari bug yang ada, kejadian di atas rupanya membuat para wibu menjadi antusias naik transportasi umum. Murah, bisa ke banyak tempat, dan berharap agar sang kereta berbicara bahasa Jepang lagi di lain waktu.
Sumber: Zen Maichiru