Jika anda pemain Genshin Impact, tentu anda tidak asing lagi dengan Knight of Favonius. Organisasi ini mengatur segala urusan administrasi di Mondstadt, negeri angin. Tugasnya pun beragam, mulai dari menangkal Treasure Hoarders dan Abyss Order hingga mencari kucing Margaret yang hilang.
Knight of Favonius didirikan oleh Vennessa, pembebas Mondstadt dari tangan diktator klan Lawrence, pada 1000 tahun silam. Ia datang ke Mondstadt sebagai budak dan berjuang menyerahkan kekuasaan kembali ke warganya, mengubah negara diktator itu menjadi negara dengan tidak adanya pemimpin 'resmi' yang memiliki kekuasaan tertinggi.
Kini, Knight of Favonius diketahui oleh Grand Master Varka, meskipun selama enam bulan terakhir diwakili oleh Jean Gunnhildr sebagai Pelaksana Tugas. Sejauh ini, ada empat petugas yang bertanggungjawab langsung kepadanya di Knight of Favonius (selanjutnya disebut KoF): Kaeya sebagai Intendan dan Kapten Kavaleri, Albedo sebagai Kepala Alkemi dan Investigasi, Eula sebagai Kepala Pengintaian dan Kesatriaan, serta Hertha sebagai Koordinator dan Kepala Perusahaan Keenam (Logistik).
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, susunan organisasi Knights of Favonius jauh berbeda dengan Liyue yang lebih terstruktur. Semua kembali ke tujuan utamanya: agar tak ada lagi satu kelompok yang menguasai pemerintahan dengan semena-mena. Meskipun demikian, Knights of Favonius bukanlah tanpa cela. Beberapa kelemahannya sudah dijelaskan dalam cerita, baik di game maupun di manga—utamanya oleh Diluc, salah satu figur paling berpengaruh di Mondstadt yang kontra dengan KoF.
Diluc dan Knights of Favonius
Diluc Ragnvindr, atau yang sering dijuluki 'Batman Mondstadt' oleh penggemarnya, secara terbuka menyatakan ketidaksukaannya terhadap Knights of Favonius. Hal ini bukan karena Diluc membenci Mondstadt—ia mengendalikan ekonominya—melainkan ketidaksukaannya atas KoF.
Diluc adalah keturunan klan Ragnvindr, salah satu klan yang turut berjuang membebaskan Mondstadt 1000 tahun lalu. Ayahnya adalah Crepus, seorang yang telah lama ingin mempunyai Vision dan bergabung dengan KoF, keduanya tak tercapai. Kedua impian tersebut akhirnya tercapai di tangan anaknya, Diluc.
Pada suatu hari, musibah menimpa keluarga Ragnvindr. Saat melakukan perjalanan ke Dawn Winery, rombongan mereka secara tiba-tiba diserang Ursa the Drake. Crepus melawan Ursa dengan menggunakan Delusion – kekuatan yang seharusnya hanya dimiliki oleh Fatui – tetapi di sisi lain juga tak mampu menahan kekuatannya. Crepus tewas di tempat, dan pasukan KoF terlambat membantunya.
Musibah tak hanya sampai di situ. Knights of Favonius, masih mencoba untuk menyelamatkan muka, meminta Diluc untuk menutupi kasus kematian Crepus. Tidak terima, Diluc memilih keluar dari KoF dan mencari kebenaran dari kekuatan Delusion yang kini dipegangnya, sembari menjaga Mondstadt di balik layar.
Santai Ketika Damai, Loyo Ketika Perang
Kasus kematian Crepus dan kegagalan KoF untuk mencegahnya adalah bukti nyata lemahnya organisasi ini. Faktanya, bukan sekali ini saja mereka gagal menghadapi masalah serupa.
Kembali ke awal perjalanan, saat penjelajah berusia 500 tahun memulai perjalanan di Tevyat. Pada saat itu, Mondstadt tampak lebih sepi dari biasanya. Dvalin, seekor naga yang tertidur 500 tahun, telah dirasuki Abyss Order untuk bangun dan menghancurkan Mondstadt.
Di saat kondisi krisis seperti ini, tentu saja tugas seorang pemimpin adalah menyelesaikan masalahnya. Namun tidak dengan Knights of Favonius. Ratusan tahun tanpa krisis besar membuat mereka lemah dan terlalu santai. Ketika situasi benar-benar genting, mereka malah saling melempar tugas sembari membangun pencitraan kepada warga Mondstadt.
"Kalau masalah sudah sangat genting, nanti Barbatos juga turun tangan, kok." Begitulah pola pikir orang-orang di dalam Knights of Favonius. Ingat sekali lagi, para anggota KoF lupa bahwa Barbatos bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan yang ada, bukan untuk secara aktif menyelesaikan masalah yang ada. Sepanjang hidupnya, ketika ia menyelesaikan masalah besar, Barbatos tak pernah sendiri. Archon War? Nameless Bard. Zaman kejatuhan Lawrence? Vennessa. Cataclysm 500 tahun lalu? Dvalin.
Bagaimana dengan Stormterror? Ya, Mondstadt akhrinya kembali damai. Setelah Barbatos turun tangan.. dan Traveler. Ke mana KoF? Sedikit membantu, setidaknya. Kaeya tetap berjaga-jaga di Mondstadt dan berhasil mengorek informasi dari Abyss Order, yang ketuanya tak lain adalah saudara Traveler sendiri.
Knights of Favonius dan Orang-orang yang Mencurigakan
Sejak awal permainan, kita sudah disuguhkan oleh beberapa petinggi KoF yang masa lalu dan masa kininya patut dipertanyakan. Di sisi lain, orang yang jujur, setia, dan berintegritas seperti Noelle malah belum diterima menjadi kesatria dan hanya ditempatkan jadi pembantu.
Rangkuman argumentasi ini dapat ditemukan di post atas. Lupakan soal Klee, karena ia memang penerus dari salah satu magus terkuat di Mondstadt, yaitu Alice. Kaeya, Eula, dan Albedo adalah tiga contoh yang dapat dikategorikan "sus" menurut standar Mondstadt.
Kaeya adalah pangeran asal Khaenriah yang dikirim untuk menyusup dan menghancurkan Mondstadt dari dalam. Eula adalah sisa-sisa keturunan klan Lawrence yang ingin "balas dendam". Albedo, meskipun memang bertalenta dan memiliki keahlian tinggi dalam urusannya, bisa saja "hilang kendali dan menghancurkan Mondstadt".
Dari perkembangan cerita sejauh ini, Kaeya dan Eula masih menunjukkan kesetiannya pada Mondstadt, terlepas dari latar belakangnya. Terlahir di Khaenriah membuat Kaeya lebih mudah mengorek informasi Abyss Order. 'Balas dendam' yang digembar-gemborkan Eula bermaksud untuk memulihkan nama baik klan Lawrence, dengan menggagalkan rencana klannya yang ingin kembali menguasai Mondstadt.
Bagaimana dengan Albedo? Sayangnya, masih banyak yang belum diceritakan perihal karakter ini. Sejauh yang kita tahu, Albedo "diciptakan" oleh Rhinedottir, yang juga menciptakan Durin, naga yang dilawan Dvalin 500 tahun lalu. Dalam artian, latar belakang dan kekuatan Albedo akan menjadi salah satu kunci untuk menyelesaikan luka masa lalu. Nantikan saja kelanjutannya.
Masa Depan Knights of Favonius
Saat ini, Knights of Favonius masih menjalankan tugasnya untuk melayani dan melindungi Mondstadt. Sebagai ketua de facto dari organisasi ini, Jean masih berusaha keras untuk melaksanakan kewajibannya, terlalu keras sampai pernah jatuh sakit. Para penjaga kota Mondstadt, juga tetap memastikan Mondstadt dan rakyatnya selalu aman.
Salah satu faktor dari keberlangsungan KoF adalah dukungan dari rakyatnya. Kebetulan, miHoYo telah menyediakan sejumlah petunjuk terkait ini, dan itulah bahan riset kami untuk menentukan seberapa efektif Knights of Favonius dalam menghadapi krisis Stormterror tempo hari.
Metode riset dilakukan dengan cara melihat dialog "About Stormterror..." di setiap NPC di kota Mondstadt. Sebagian NPC di bawah bukan orang Mondstadt (Sayid, Lyudmila, Mikhail, Luke), tapi tidak ada salahnya mereka turut disertakan untuk melihat pendapat mereka terkait krisis ini.
Ada 38 NPC di kota Mondstadt yang memberikan pendapatnya tentang krisis Stormterror, di mana pendapat tersebut dipengaruhi tentang afiliasi organisasi mereka. Anggota Church of Favonius dan pengikutnya memberikan kredit kepada dewa angin Barbatos. Anggota Knights of Favonius tentu saja mengklaim telah memberantas krisis Stormterror. Warga biasa cenderung menceritakan dampak krisis Stormterror dalam kehidupan mereka, mulai dari kesulitan logistik hingga restoran yang sepi karena orang takut keluar rumah.
Hanya ada dua karakter yang mengetahui keberadaan Traveler dalam menyelesaikan masalah Stormterror: Six-Fingered José, sang 'penjaga pintu' Angel's Share, dan Mikhail, agen Fatui yang berdiri bersama Lyudmila di teleport kota Mondstadt.
Problematika Knights of Favonius yang telah dijabarkan di atas mulai terbukti dalam dialog Bruce dan Swan, keduanya penjaga kota Mondstadt yang terkait dengan Knights of Favonius. Bruce menganggap krisis Stormterror adalah masalah sepele yang dapat diselesaikan oleh Jean dan para kapten KoF. Swan terlalu terpaku dengan Handbook KoF, dan tidak bisa mengambil keputusan karena "langkah yang harus dilakukan ketika ada naga besar" tidak tertulis di buku.
Knights of Favonius masih bertahan, setidaknya untuk saat ini. Namun, ingatlah bahwa kita masih berada di awal cerita. Ancaman Abyss Order masih terpampang nyata, dan Mondstadt adalah salah satu target utamanya. Sejauh ini, belum ada persiapan berarti yang dilakukan untuk menghadapi ancaman ini.
Jika suatu hari nanti Mondstadt diserang lagi, entah oleh Tsaritsa, Abyss Order, Celestia, atau siapapun itu, apakah Knights of Favonius di bawah Jean dapat memimpin rakyatnya di situasi genting? Entahlah, tapi satu hal yang pasti, kita akan dipanggil kembali untuk menyelesaikan krisis yang akan datang. Menjadi babu Tevyat, seperti biasanya.