Enam abad yang lalu, 30 Mei, seorang martir mati dibakar di alun-alun Orleans—namanya Jeanne d’Arc. Seorang pahlawan yang dikenal hanya di Perancis dan sekitarnya saat itu, tokoh perang yang meninggal sebelum dewasa ini muncul kembali ke permukaan publik saat abad lalu dikanonisasi oleh Gereja Katolik Roma. Sejak saat itu, kematiannya dirayakan, meskipun kecil-kecilan, dan tugu serta patung dibangun atas nama dirinya.
Waifu GBF dan FGO? Jeanne D’arc Lebih dari Itu!
Hari ini, tentu saja, ia dikenal di karangan para otaku dalam penampilannya di banyak anime dan manga, paling terkenal di antaranya serial Fate dan gim daring Granblue Fantasy. Di kedua franchise ini dan di adaptasi pada pop kultur lain, sebagaimana tokoh aslinya, ia digambarkan sebagai tokoh wanita muda yang adil, keras, disiplin, dan taat, memiliki hati yang bersih, mengalami kesuksesan awal sebelum diadili dengan kematian yang menyakitkan.
Dalam fate ia muncul utamanya dalam Fate/Apocrypha, dimana Jeanne menjadi salah satu tokoh utama—Ruler, yang menjadi wasit di antara tim merah dan tim hitam. Yang hadir hanyalah rohnya, seperti Ereshkigal dan Ishtar di badan Rin, Jeanne mematerialisasikan diri melalui wadah (vessel) Lutetia, seorang gadis Perancis.
Seperti tokoh-tokoh fate lain, Jeanne di sini merupakan campuran dari fakta-fakta sejarah dengan fakta-fakta tambahan. Terlihat jelas dengan kemunculannya di F/GO, dengan adanya Alter Jeanne, suatu sejarah alternatif ketika Jeanne bangkit kembali dengan dendam (Plot dari keseluruhan chapter Orleans di F/GO).
Cerita dibalik Maiden from Orlean
Memahami latar belakang tokoh memang akan membantu mengikuti alur cerita Fate, apalagi F/GO. Secara singkat, dalam kisah aslinya Jeanne d’Arc adalah gadis muda dari pedesaan Prancis yang, ketika berumur 17 tahun, mendapatkan ‘wahyu’ untuk menyelamatkan Prancis.
Jeanne lantas bergabung dengan kesatuan militer Perancis yang saat itu kewalahan melawan Inggris di Perang Tigapuluh Tahun, untuk kemudian dengan cepat memutar balik keadaan dan merebut kembali wilayah-wilayah yang sudah dicaplok oleh Inggris. Selama dua tahun, kampanye militernya memukul balik Inggris dan menandakan suatu ‘kemenangan Prancis’, yang (secara politis) ‘dirahmati Tuhan’.
Persilangan antara agama dan kekuasaan (akan anda lihat berulang kali sepanjang sejarah sampai sekarang) lantas memberhentikan Jeanne ketika ia ditangkap oleh Inggris. Berbeda dengan pengetahuan umum, ia ditangkap dan dihakimi bukan karena tuduhan penyihir sebagaimana orang-orang Salem dieksekusi berabad-abad kemudian di Amerika (yang merupakan latar belakang bagian kisah F/GO lain), melainkan penggunaan atribut laki-laki. Bidah—yang masih familiar—cukup untuk membuat seseorang dihukum mati saat itu.
Tentu saja perlu diperhatikan bahwa meskipun hukuman dilatarbelakangi kitab suci, vonis dijatuhkan Inggris, saat itu kewalahan sebab Jeanne mengembalikan moral pasukan Prancis dalam perang diantara mereka berdua. Analisis kontemporer menyebutkan bahwa vonis ini sangatlah politis, dan beberapa dekade serta abad kemudian Jeanne dibersihkan namanya, bahkan dijadikan ikon Prancis oleh Napoleon.
F/GO babak Orleans dapat dikatakan fanfiction dari kisah ini. Chaldea, melalui Mashu dan kawan-kawan, harus menyelamatkan Perancis dari versi-alter Jeanne, dikisahkan penuh dengan kebencian dan ingin membalas dendam pada negara yang dianggapnya tak tahu diuntung, dibantu Gilles des Rais, partner-nya dalam perang. (Alter Jeanne kemudian menenangkan diri dan ikut membantu Chaldea seperti dalam misinya di Shinjuku). Versi lain di F/GO adalah versi Summer. Ia juga muncul di GBF dalam versi muda, dewasa, dark, dan summer dengan cerita cukup sesuai dengan versi aslinya.
Jeanne D’arc dalam Serial Lain
Jeanne d’Arc juga muncul di Shaman King, Nobunaga The Fool, Mahou Shoujo, Makai-Ouji, Ulysses: Jeanne d’Arc to Renkin no Kishi, dan Hetalia, dimana ia bertemu personifikasi Perancis di Katerdal Notre-Dame. Jeanne juga telah menjadi inspirasi dari banyak volume popkultur yang berpengaruh dua diantaranya lakon drama milik George Bernard Shaw, ‘Joan of Arc’ dan novel Mark Twain, ’Account of Joan of Arc’
Tak hanya menjadi Waifu sejuta Umat GBF dan FGO, namun Jeanne telah menjadi sebuah karakter monumental yang merubah dunia dengan pengabdian dan pengorbannya hingga merenggut nyawanya dia sendiri. Jadi buat anda yang mengaku waifunya Jeanne, apakah sudah semakin cinta dengan waifunya?
Penulis: Muhammad Naufal