Selama sebulan terakhir, penulis terus mengikuti perkembangan HoYo FEST, event offline yang bertemakan gim dari miHoYo. Meskipun baru benar-benar terjun ke jurang miHoYo setahun terakhir, alur cerita Genshin Impact yang menarik membuat saya semakin tertarik untuk membahasnya lebih dalam.
Oleh karena itu, ketika miHoYo mengumumkan hadirnya HoYo FEST di Indonesia, saya termasuk salah satu di antara mereka yang antusias dengan kehadiran gelaran luring ini. Sayangnya, terkadang kita menaruh ekspetasi terlalu tinggi, yang berujung kecewa ketika ekspetasi tersebut tidak terpenuhi.
Mari kita rekap apa yang terjadi selama sebulan terakhir. Diawali dengan Honkai, di mana Warung Koffie Batavia selaku mitra HoYo FEST di Indonesia sedang berada dalam posisi tidak siap, sehingga suasana yang ada terasa kurang. Themis, sudah mulai ada peningkatan secara kualitas makanan dan dekorasi, serta ada pudding gratis. Tetapi, sejumlah penggemar malah merusak acara dengan mencuri dekorasi yang ada.
Terakhir, Genshin. Sebagai 'anak emas' miHoYo, panitia HoYo FEST dan mitranya bekerja keras untuk memenuhi keinginan penggemar. Dekorasi dipajang di sana sini. Lagu-lagu Teyvat dikumandangkan. Jumlah merchandise diperbanyak agar tak cepat kehabisan.
Sebagai salah satu penggemar Genshin Impact, tentu tidak lengkap kalau tidak menghadiri acara yang satu ini. Terlebih saya mendapat kabar kalau banyak hal yang sudah dibenahi sejak hari pertama, tentu saja ke arah yang lebih baik. Apakah ekspetasi saya selama ini berhasil terpenuhi?
Tak Luas, tapi Tetap Semarak
Sejujurnya, kafe Warung Koffie Batavia memang tak cukup luas untuk menampung ribuan penggemar Genshin yang hadir. Oleh karena itu, sistem reservasi, pembagian sesi, dan antrian panjang diberlakukan agar pengunjung tetap tertib. Kunjungan walk-in (tanpa reservasi) baru bisa dilakukan jam 15.00, tentu saja tetap mendahulukan mereka yang sudah melakukan reservasi.
Sesampainya di dalam, pengunjung akan disambut dengan berbagai dekorasi dari gim Genshin Impact, termasuk event Albedo yang baru saja rilis di versi 2.3. Lagu-lagu Genshin juga dimainkan di sini, untuk menambah semarak acara. Ada standee Aether, Lumine, dan Paimon yang bisa dijadikan spot untuk berfoto-foto. Sayangnya, pencahayaan di dalam kafe minim, dikarenakan suasana kafe yang bertema kolonial. Secara dekorasi, setidaknya sudah jauh lebih baik dibandingkan saat HoYo FEST Honkai tempo hari.
Tak seperti HoYo FEST Honkai dan Themis yang menyajikan menu bertema, HoYo FEST Genshin kali ini membebaskan pengunjung untuk memilih menu reguler yang tersedia di kafe. Ada plus dan minus dari keputusan ini. Minusnya, sensasi 'kafe bertema' jadi kurang berasa di sini. Plusnya, Anda tidak harus terpaku pada menu khusus untuk mendapatkan merchandise gratis.
Sekarang, mari kita bahas merchandise gratis, yang didapatkan setiap pembelian makanan dan minuman minimal Rp 100.000. Anda akan mendapatkan goodie bag HoYo FEST yang berisi postcard, stiker dan tatakan gelas. Jangan lupa untuk mencicipi pudding gratis sehabis makan!
Lebih Baik Dibanding Hari Pertama
Beberapa hari setelah gelaran HoYo FEST Genshin hari pertama, sejumlah penambahan dilakukan agar pengunjung lebih betah berlama-lama tanpa memenuhi antrian. Salah satu yang paling signifikan adalah adanya area exhibition untuk foto-foto, lengkap dengan standee karakter-karakter Genshin seperti Aether, Lumine, Venti, Eula, Diluc, Albedo, Klee, hingga Diona.
Di area ini juga, transaksi jual beli merchandise dilangsungkan di daerah ini, di mana Anda harus memesan makanan minimal Rp 100.000 untuk membelinya. Ada banyak jenis merchandise resmi dijual di sini, mulai dari gantungan kunci enamel, pin, standee, hinga mousepad Zhongli yang sebelum jam makan siang sudah habis. Jika Anda mendapat jadwal reservasi sore, lupakan soal membeli merchandise. Hampir semua barangnya sudah laku terjual.
Setelah merchandise habis terjual, area exhibition ini dibuka untuk umum. Di akhir pekan, area ini dibatasi maksimal 24 orang saja untuk menghindari penyebaran virus COVID-19. Meskipun demikian, pengunjung tetap setia mengantri demi berfoto ria di sana. Terlebih, pencahayaan di area exhibition ini lebih baik dibanding ruang kafe sendiri.
Satu hal lagi yang tak boleh dilewatkan di sini adalah berfoto dengan prop senjata yang disediakan. Senjata yang dihadirkan berbeda-beda tiap harinya. Saat penulis datang ke lokasi, senjata yang dihadirkan adalah 'Song of Broken Pines', signature weapon Eula. Di hari lain, Anda akan mendapatkan Amos Bow atau Engulfing Lightning, atau mungkin senjata lain.
Kawan Baru Sepanjang Jalan
Salah satu daya tarik event offline yang belum dapat tergantikan adalah teman baru yang kita temui di sana. Seringkali Anda kalian datang ke sana sendiri, atau hanya bersama kelompok kecil saja. Sepulangnya dari sana, Anda sudah mendapat teman baru. Entah itu cosplayer yang Anda ajak foto, orang yang Anda ajak ngobrol di depan atau belakang antrian Anda, hingga orang random yang kebetulan sedang duduk di tempat yang sama.
Bicara soal cosplayer, Anda akan menemukan banyak di gelaran HoYo FEST ini. Inilah saat yang tepat untuk bertemu, berfoto, dan berkenalan dengan mereka, setelah lama tidak ada event offline akibat pandemi. Tentu saja, tetap memperhatikan etika saat berfoto dan tetap jaga protokol kesehatan!
Selalu ada Ruang untuk Berkembang
Saat penulis menyampaikan kekecewaan pada artikel awal HoYo FEST Honkai kemarin, penulis menegaskan bahwa pihak miHoYo dan mitranya masih bisa – dan harus – berbenah untuk memberikan kesan acara yang lebih baik untuk penggemar.
Dekorasi ruangan, ketersediaan merchandise, hingga campur tangan lebih dari miHoYo untuk memastikan event berjalan dengan baik. Hampir semuanya sudah dijalankan dengan baik oleh miHoYo dan Warung Koffie Batavia selaku mitra HoYo FEST di Indonesia. Meskipun demikian, masih ada rapor merah yang belum terpenuhi, terutama di penanganan reservasi yang seringkali tidak tercatat.
Terlepas dari segala kekurangan yang ada, ada satu keunggulan penting yang hadir di HoYo FEST ini: resmi. Sebagus apapun event tandingan di luar sana, orang pasti akan tetap mencari event resminya. Anda bisa lebih mudah mencari cosplayer terkenal ibukota di event ini, sebut saja Larissa Rochefort yang kami temui saat HoYo FEST kemarin. Terlebih sekarang acara resminya sudah berbenah ke arah yang lebih baik, membuat orang-orang tertarik untuk datang berkunjung.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada miHoYo dan mitranya Warung Koffie Batavia karena telah menyelenggarakan HoYo FEST di Indonesia. Besar harapan jika HoYo FEST digelar kembali tahun depan, Indonesia jadi salah satu di antaranya. Siapapun yang dipercaya untuk HoYo FEST Indonesia tahun depan, ekspetasi penggemar sudah disetel tinggi.
Sampai jumpa di HoYo FEST tahun depan!