Violet Evergarden The Movie telah resmi dapat dinikmati di bioskop-bioskop tanah air mulai 3 Maret 2021.
Film ini menceritakan sambungan kisah utama Violet Evergarden yang bertugas sebagai Auto Memory Doll, yaitu penulis yang bersedia menuliskan sesuatu atas permintaan dari sang pemesan, entah itu surat, lirik, maupun naskah khusus yang memerlukan kata-kata yang estetik di dalamnya.
Violet sendiri sudah menjadi Doll ini setelah usainya perang besar di Leidenschaftlich dan karya terbarunya yaitu menulis sebuah "Sajak untuk Laut" yang diminta oleh wali kota. Sekarang, sajak itu digunakan sebagai acara penghargaan bagi laut di mana dulu ditujukan untuk para prajurit perang yang belum kembali dari seberang lautan.
Beberapa tahun telah berlalu sejak berakhirnya Perang Besar. Karena menara radio di Leidenschaftlich terus dibangun, telepon akan segera menjadi lebih relevan, yang menyebabkan penurunan permintaan untuk Auto Memory Doll.
Meski begitu, Violet Evergarden terus meningkat ketenarannya setelah sukses terus-menerus dengan menulis surat karena kata-katanya yang begitu bermakna dan indah.
Namun, terkadang satu hal yang masih mengganggunya ketika ia sering merindukan seseorang yang tidak muncul. Violet selalu ingin bertemu dengan komandannya yang telah membimbingnya hingga menjadi dirinya sekarang, yakni Mayor Gilbert Bougainvillea yang ternyata masih hidup di suatu tempat, tetapi keberadaannya banyak yang belum mengetahui, termasuk Violet sendiri.
Selain dari sudut pandang Violet, juga terdapat penceritaan lain dari sisi seseorang bernama Daisy Magnolia yang baru saja mengalami kepergian nenek tercintanya di mana ia menemukan sebuah kumpulan surat ulang tahun milik neneknya yang ternyata ditulis oleh Violet Evergarden selama 50 tahun.
Mendengar penuturan ibunya tersebut, ia sangat penasaran bagaimana sang penulis surat yang begitu menyentuh bagi neneknya. Daisy digambarkan sebagai sebuah narator dan sudut pandang penonton yang menyaksikan biografi dari Violet Evergarden yang mengalami berbagai macam peristiwa yang diceritakan pada masa kini.
Selanjutnya, sudut pandang dari seorang anak yang berbaring di rumah sakit yang tiba-tiba meminta seseorang Doll untuk datang ke ruangannya. Kebetulan, Violet yang hanya saat itu berada di kantor pos sendirian mau tidak mau mengambil pesanan tersebut.
Yulith mengalami sakit keras dan tahu bahwa waktu hidupnya sudah tidak lama lagi, dan ia juga sudah sadar berbaring di sana selama 1 tahun tanpa bisa pergi ke mana pun. Ia mencoba berusaha untuk tegar dan bersemangat, tetapi orang di sekitarnya selalu mengkhawatirkan dan mengasihaninya seolah-olah ia harus terlihat lemah.
Kedatangan Violet ke ruangannya ternyata diminta untuk menuliskan surat ke keluarganya dan sahabatnya, Ryuka, seketika ia sudah 'pergi' nanti.
Banyak makna tersirat yang sering muncul selama pembawaan cerita di film ini seperti Yulith dan Violet memiliki kesamaan yang selalu dipandang sebagai sesuatu yang perlu dilindungi dan dikhawatirkan di mana mereka berdua ingin lepas dari sikap-sikap itu.
Selain itu penggambaran surat-surat yang terbang dari genggaman tangan beberapa tokoh penanda cerita, seperti biografi Violet yang terbang dari genggaman Daisy, surat-surat yang dipegang Violet maupun Mayor Gilbert menjelaskan bahwa masa-masa suram lebih baik dilepas agar tidak menjadi beban pikiran, ataupun mencirikan bahwa keberadaan surat yang mulai dilupakan dengan pembangunan menara pemancar sinyal telepon di Leidenschaftlich.
Film ini juga memiliki alur cerita yang maju dan mundur dan selalu memunculkan hal-hal yang positif seperti di mana Yulith saat itu yang susah dijangkau dan Violet yang berada di luar dari Leidenschaftlich seketika mengalami sakit keras sulit memikirkan kata-kata yang akan ditulis ke dalam surat.
Akhirnya, di sana digambarkan kegunaan dari telepon yang dikeluhkan Iris bahwa pekerjaan Doll akan terebut seketika menara sudah jadi. Selain itu, film ini juga banyak diselipkan candaan lucu lewat dialog antar tokoh, serta para pemeran yang berakting dengan sangat baik seolah-olah kisah ini tidak hanya berupa cerita monoton sedih dan mendatar.
Meskipun memiliki cerita dan pemeran yang bagus, akan tetapi terdapat beberapa kekurangan menurut penulis dalam film kali ini, yaitu pembukaan awal cerita yang dirasa begitu panjang yang memungkinkan hilangnya minat untuk menonton. Selain itu, pencurahan inti cerita dihabiskan pada suatu waktu saja tidak tersebar secara merata sehingga filler juga mendukung berjalannya cerita.
Informasi mengenai Violet Evergarden The Movie.
- Judul film : Violet Evergarden The Movie
- Tahun produksi : 2020
- Produser : Ishidate Taichi
- Penulis naskah : Kana Akatsuki & Yoshida Reiko
- Pengisi suara : Ishikawa Yui (Violet Evergarden), Gilbert Bougainvillea (Namikawa Daisuke), Koyasu Takehito (Claudia Hodgins), Aya Endo (Cattleya Baudelaire), Uchiyama Kouichi (Benedict Blue), Minori Chihara (Erica Brown), Tomatsu Haruka (Iris Canary), Mizuhara Kaori (Yulith), Satou Rina (Ryuka), Morohoshi Sumire (Daisy Magnolia)
- Durasi : 140 menit
Dari beberapa pemaparan di atas, penulis rasa film ini layak untuk ditonton para pemirsa sebagai sarana hiburan menemani waktu luang yang terlalu jenuh dengan kegiatan daring, terlebih lagi film ini merupakan sekuel dari serial Violet Evergarden yang bagi para penonton seri utamanya tidak boleh dilewatkan kesempatan ini. Para penonton akan dijamin ikut mengalir dalam cerita baik secara kronologi maupun emosional!